SINGA YANG MEMBAWA DAMAI

 Sylvana Geraldine

MEMBACA ALKITAB: PENGKHOTBAH 11:9

BACAAN DEVOSI

DOA

PENGKHOTBAH 11:9… "Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan."


SINGA YANG MEMBAWA DAMAI

Di sebuah hutan, ada seekor singa yang sangat besar dan kuat. Singa ini sering menakut-nakuti hewan-hewan kecil agar mereka mengikuti perintahnya. Namun, suatu hari, seekor kelinci kecil berani mendekatinya dan berkata, "Singa, kekuatan sejati bukanlah dari menakut-nakuti, tetapi dari memberi kedamaian kepada sesama." Singa yang terkejut oleh kata-kata kelinci itu mulai merenung. Ia kemudian memutuskan untuk mengubah sikapnya. Ia berhenti menakut-nakuti dan mulai bersikap lebih ramah dan damai. Ternyata, perubahan sikap singa membuat hutan menjadi lebih tenang dan semua hewan merasa lebih aman.

Pengkhotbah 11:9 mengingatkan kita untuk hidup dengan bijaksana. Ayat ini berkata, “Bergembiralah, hai pemuda, dalam masa mudamu, dan biarlah hatimu bersukacita dalam masa muda yang baik... tetapi ketahuilah, bahwa untuk semuanya ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan." Meskipun kita diberikan kebebasan untuk menikmati hidup, kita harus ingat bahwa setiap pilihan yang kita buat akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bertindak agar hidup kita mencerminkan kedamaian dan kebijaksanaan.

Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan apakah kita sudah menjadi pembawa damai di sekitar kita. Seperti singa yang berubah dan membawa kedamaian, kita juga dipanggil untuk menebarkan damai melalui kata-kata dan tindakan kita. Dengan menjadi pembawa damai, kita bukan hanya menciptakan kedamaian di lingkungan kita, tetapi juga mencerminkan kasih dan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Marilah kita berusaha menjadi contoh yang membawa kedamaian bagi orang lain, meneladani Kristus dalam setiap langkah kita.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Tuhan inginkan?

Saat Teduh Menyanyi: “Lord Let My Heart Be Good Soil” Ayat Alkitab Lukas 16:10a “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.   Apa yang Tuhan inginkan?             Menurut KBBI, “Masa remaja berlangsung antara usia 12-18 tahun dengan melalui proses pertumbuhan sesudah meninggalkan masa anak-anak menuju masa kedewasaan, namun belum mencapai kematangan jiwa.” Masa remaja ini sering sekali menjadi penentu kehidupan dewasa kita nanti.   Di Alkitab ada sebuah perumpamaan mengenai talenta. Terdapat seorang tuan yang mempercayakan talentanya kepada 3 orang hambanya. Hamba yang pertama diberikan 5 talenta, yang kedua diberikan 2 talenta dan yang terakhir diberikan 1 talenta. Setelah beberapa lama, kembalilah tuan dan memperhitungkan talenta yang dia percayakan kepada hambanya.   Hamba yang menerima 5 talenta berhasil mengusahakan talentanya dan memperoleh 5 t...
Baca selengkapnya

Mulut yang kotor

Saat Teduh Menyanyi: “He is The Lord” Ayat Alkitab Efesus 4:29 “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”   Mulut yang kotor             Pernahkah kalian mendengar istilah ini ”Mulutmu Harimaumu”. Istilah ini ingin menyampaikan kepada kita bahwa perkataan yang tidak dijaga dapat menjadi ”senjata tajam” sehingga dapat menyakiti orang lain. Perkataan kotor sering kita temukan di kalangan remaja dan itu menjadi moral issue untuk kalangan remaja saat ini. Apakah kalian tau? Ada sebuah ekperimen yang telah dilakukan oleh berapa peneliti dengan menggunakan tanaman. Ada 2 tanaman yang diteliti, kedua tanaman tersebut dirawat dengan baik. Hal yang menjadi pembeda adalah tanaman pertama setiap hari diberikan afirmasi baik seperti, ”tumbuhlah dengan subur, sehat selalu”. Sedangkan tanaman k...
Baca selengkapnya

MEMBALAS KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN

1 PETRUS 3:9 “Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat...”       Banyak orang di dunia ini pasti mempunyai dendam dan ingin membalaskan dendamnya dengan berbagai macam cara. Dendam bisa dilakukan dengan membalas kejahatan dengan kejahatan ataupun membalas kejahatan dengan kebaikan. Membalas kejahatan dengan kejahatan lebih banyak dilakukan karena mudah, tetapi membalas kejahatan dengan kejahatan hanya dapat membuat masalah menjadi lebih besar dan tidak akan pernah selesai. Sedikit orang yang mau membalas kejahatan dengan kebaikan karena lebih sulit untuk dilakukan, mengingat apa yang telah mereka lakukan kepada kita.      Firman Tuhan mengatakan bahwa kita tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan kita harus membalas kejahatan itu dengan kebaikan. Alasan kita tidak boleh membalas kej...
Baca selengkapnya