Hati yang Membawa Damai
Bacaan Alkitab: Matius 5:9
Matius 5:9 - "Berbahagialah orang
yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."
Suatu hari, di sekolah, seorang siswa
bernama Daniel melihat teman sekelasnya, Rio dan Beni, bertengkar karena
kesalahpahaman. Situasi semakin memanas, dan teman-teman lain hanya menonton
tanpa tahu harus berbuat apa. Namun, Daniel memilih mendekati mereka dan
mencoba menenangkan suasana. Dengan bijak, ia membantu mereka memahami satu
sama lain dan akhirnya mereka berdamai. Tindakan kecil itu membuat seluruh
kelas merasa lebih nyaman dan harmonis.
Yesus berkata dalam Matius 5:9,
"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut
anak-anak Allah." Menjadi pembawa damai bukan berarti selalu menghindari
konflik, tetapi berusaha menghadirkan kasih dan pengertian dalam situasi yang
sulit. Dalam kehidupan kita, mungkin kita sering menemui pertengkaran di antara
teman, keluarga, atau bahkan di media sosial. Sebagai remaja Kristen, kita
dipanggil untuk menjadi jembatan yang menghubungkan dan membawa damai.
Tuhan ingin setiap anak-Nya memiliki
hati yang penuh dengan kasih dan keinginan untuk menciptakan perdamaian. Kita
dapat menjadi pembawa damai dengan cara sederhana, seperti tidak menyebarkan
gosip, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dan selalu mengedepankan
kasih dalam setiap perkataan dan tindakan. Saat kita memilih untuk membangun,
bukan menghancurkan, kita sedang mencerminkan karakter Kristus dalam kehidupan
kita sehari-hari. Selain itu, kita juga bisa mulai dengan mendengarkan orang
lain dengan empati, mengedepankan solusi daripada memperkeruh suasana, serta
menjadi pribadi yang selalu siap membantu mereka yang membutuhkan.
Menghadirkan damai bukanlah sesuatu
yang mudah. Kadang kita harus mengalah atau mengesampingkan ego kita demi
menjaga hubungan yang baik dengan orang lain. Tetapi saat kita berani melangkah
sebagai pembawa damai, kita akan melihat bagaimana hubungan dengan orang-orang
di sekitar kita menjadi lebih harmonis. Tuhan akan memberikan kita sukacita dan
kebahagiaan sejati karena kita telah menjadi alat-Nya untuk menghadirkan
kedamaian.
"Kedamaian tidak terjadi dengan
sendirinya, tetapi diciptakan oleh mereka yang memiliki hati penuh kasih."
Komentar
Posting Komentar