Gembala Perdamaian
Mikha 5:4-5
“Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera. Apabila Asyur masuk ke negeri kita dan apabila ia menginjak tanah kita, maka kita akan membangkitkan melawan dia tujuh gembala, bahkan delapan pemimpin manusia.”
Pekerjaan seorang gembala tidak mudah. Ia harus memimpin, melindungi, dan merawat domba-dombanya. Jika seekor serigala menyerang, gembala akan berdiri di antara bahaya dan dombanya. Tanpa gembala, domba akan tersebar, hilang, atau bahkan dibunuh. Hidup kita bisa penuh dengan bahaya, ketidakpastian, dan ketakutan. Tetapi seperti domba yang bergantung pada gembalanya, kita harus ingat bahwa kita memiliki seseorang yang selalu memimpin dan melindungi kita, yaitu Tuhan.
Nabi Mikha menubuatkan kedatangan seorang penguasa yang akan menggembalakan umat Allah. Nubuat ini mengacu pada Yesus Kristus, yang menuntun kita dalam kebenaran dan memberikan keamanan sejati. Kepemimpinannya tidak didasarkan pada kekuatan yang adil, tetapi juga pada cinta, perhatian, dan pengorbanan. Nabi Mikha juga menyatakan bahwa "Dia akan menjadi kedamaian kita.", ini berarti Yesus tidak hanya membawa kedamaian, dia adalah kedamaian kita.
Di dunia yang penuh dengan tekanan, konflik, dan pergumulan, kita dapat menemukan ketenangan di dalam Yesus. Ketika kita merasa terbeban oleh tekanan sekolah, masalah persahabatan, atau masalah keluarga, kita dapat berdoa kepadaNya, dan percaya bahwa Tuhan akan membimbing kita. Daripada menanggapi kemarahan dengan kemarahan, kita dapat memilih untuk menjadi pembawa damai. Kita dapat berminta maaf terlebih dahulu, menawarkan pengampunan, dan menunjukkan kebaikan. Apapun yang kita hadapi, kita dapat percaya kepada-Nya, sambil mengetahui bahwa di bawah pemeliharaan-Nya, kita aman dan terlindungi. Sebagai pengikut Kristus, kita juga dipanggil untuk mencerminkan kedamaian-Nya, membawa harapan dan stabilitas bagi orang-orang di sekitar kita.
“Kedamaian bukan datang dari tidak adanya masalah, tapi dari hadirat Tuhan”
- Alexander Maclaren
Komentar
Posting Komentar